Thursday, January 19, 2012

Single | Danur – Sarasvati | Omuniuum


Sosok Risa Saraswati, mungkin lebih dikenal sebagai seorang musisi ketimbang sebagai seorang penulis. Namun, menulis rupanya menjadi passion Risa yang dipelihara sejak lama lewat oretan-oretannya dalam blog pribadinya, pun lirik-lirik lagu dari proyek musikal solonya, Sarasvati. Menuliskan pengalaman pribadinya, kisah-kisah ‘unik’ yang dialaminya ataupun yang dibagi orang lain kepadanya, demikianlah tutur Risa dalam bentuk rangkaian kata-kata.

Sebuah buku berjudul “Danur” pun dirilis sebagai bentukan karya dari Risa Saraswati. Mengiringi buku tersebut, single dari Sarasvati dengan judul yang sama juga dirilis untuk dibagikan secara cuma-cuma.

“Danur” sebagai single terbaru Sarasvati ini merupakan “pemanasan” menuju album terbaru proyek solo Risa, dibagikan secara cuma-cuma. Karya ini didedikasikan untuk siapapun yang merindukan karya terbaru baru dari Sarasvati. Diberi judul yang sama dengan buku perdana yang ditulis oleh Risa Sarasvati yaitu “Danur”, karena tema yang diangkat dalam single “Danur” ini secara lirik mengangkat kisah persahabatan, sama dengan apa yang ditulis Risa Saraswati dalam bukunya.

Egi Anggara, gitaris yang berperan sebagai arranger dari lagu-lagu Sarasvati, memberikan warna yang menjadi ciri khas Sarasvati dalam lagu “Danur”. Setia dengan nuansa teatrikal dengan instrumen orkestrasi klasik, seperti violin, piano, dan cello. Single “Danur” menjadi lebih istimewa karena dalam lagu ini Risa Saraswati berbagi porsi menyanyi bersama sahabatnya, yaitu Arina Ephipania (Mocca). “Akhirnya saya bisa bernyanyi berdua dengan Arina dan nyanyiannya dalam lagu ini adalah kenang-kenangan yang Arina berikan untuk saya dan Sarasvati tepat sebelum kepindahannya ke negeri Paman Sam. Sangat istimewa,” menurut Risa tentang keterlibatan Arina di lagu ini.

Mendengarkan single “Danur” sembari membuka lembaran-lembaran halaman buku “Danur”, akan membuat penikmat musik Sarasvati masuk ke dalam dunia yang berbeda, dunia yang Risa ciptakan dalam karyanya dalam bentukan tulisan dan lirik lagu. (Pak Dosen dan Risa)

http://omuniuum.net/wp-content/uploads/2012/01/Danur.mp3

Klik kanan dan save link as untuk download: Danur

Download via mediafire: Danur

******

Risa Saraswati tentang “Danur”

Tak mudah melalui fase kehidupan yang cukup rumit dengan usia yang rasanya belum mampu menghadapi serangkaian peristiwa tidak biasa, tak mudah menjalani hidup sebagai anak-anak normal jika semua yang kuanggap normal ternyata hal-hal tidak normal. Kuanggap tembok adalah benda hidup, sama seperti kalian.. teman-teman yang bisa kuajak berinteraksi untuk mendiskusikan apapun yang kuanggap penting. Kuanggap pohon adalah makhluk bergerak yang setiap saat bisa saja kumintai bantuan, yang setiap saat ikut bergerak saat kumelangkah, dan setiap saat melihat apa yang akan kulakukan..mencermati isi kepalaku.

Tubuhku begitu kecil saat kutahu kelima sahabatku ternyata onggokan belulang manusia tanpa kepala yang jelas jauh berbeda denganku yang masih bisa berdiri tegap, melangkah bebas, menapaki tanah, dan nyata untuk diraba. Bukan takut yang menyergap, perasaan iba muncul ke permukaan melebihi apapun yang pernah kurasakan terhadap makhluk-makhluk sepertiku.

Aku masih belia ketika akhirnya kelimanya pergi meninggalkanku sendiri ditengah bau Danur yang semakin mengusik hari-hariku. Kalian tahu apa itu Danur? Danur adalah air yang muncul dari jasad mahkluk hidup yang telah mati dan membusuk. Kututup penciumanku, kututup mataku, kututup hatiku untuk Danur-Danur baru yang muncul sepeninggal mereka.

Berjuang menyeimbangkan langkah agar tetap merasa normal hingga akhirnya kutemukan cara agar semuanya terasa baik-baik saja. Tak selamanya Danur itu menyengat dan membuatku lunglai, kelima sahabatku pergi…namun segala sesuatunya selalu sama, kepergian mereka mendatangkan sahabat-sahabat baru untukku. Pengalaman-pengalaman baru, kisah-kisah baru. Drama… selalu dipenuhi drama.

Telah kubuka gerbang dialog antara aku dan dunia mereka, telah kurangkai kisah-kisah baru. Penciumanku tetap tertutup rapat, namun kini telinga, mata, hati, dan pikiranku terbuka lebar untuk mereka..

Tak selamanya Danur itu menjijikkan…

Karena kini aku bisa mencium banyak wewangian yang muncul karenanya…

Peter, William, Hans, Hendrick, Janshen, Samantha, Jane, Ardiah, Edwin, Teddy, Sarah, Elizabeth, Kasih… adalah beberapa tokoh dari sekian banyak sahabat di proses hidupku hingga kini…

Cerita tentang mereka kurangkum dalam sebuah karya yang kuberi nama, “Danur”.

Diambil dari laman facebook Risa Saraswati


originally from here.

Wednesday, January 11, 2012

1



hadiah satu bulanan yang 'niat' banget.

Tuesday, January 10, 2012

SIMPLY HEAVEN

Aku ingin berbaring bersamamu di taman.

Bermain saling menebak bentuk awan.

Berpegangan tangan.

Ini kalimat yang tercipta di benak saya saat mendengarkan 20 detik pertama dari “Kings Of Convenience - Mrs. Cold”

See? Like I said, simply heaven.

.

Do you know if happiness is simple? like an afternoon, cappuccino latte, love and us. Shall we?

Do you know if happiness is simple? like an afternoon, cappuccino latte, love and us. Shall we?


undefined

Ticktockman

I just wanna wake up with more time on my hand than hours in the day.
- In Time

Seandainya waktu bisa dibeli dan mata uang yang dipergunakan sebagai alat tukar adalah waktu, sebuas dan seserakah apakah manusia jadinya? Atau malah kita jadi semakin bijaksana?

Jadi umurmu adalah nilai tukarmu:

Semakin kamu boros, semakin pendek usiamu.
Semakin mau bersusah payah, semakin banyak tabunganmu.
Semakin kamu jatuh cinta, semakin lama kamu akan memberikan waktumu untuk orang yang kamu cintai.



Lalu ketika waktumu habis, kamu akan merampok waktu orang lain untuk memperpanjang umurmu, jika tidak ada yang mau meminjamkan waktunya untukmu. Dan orang yang kaya waktu akan diambil waktunya oleh orang yang miskin waktu.

Terdengar absurd, memang. Tapi itulah kenyataannya. Waktu terus berjalan, sementara mungkin kita masih saja menunggu di tempat tanpa bergeser sesenti pun. Dan ketika kita kehabisan waktu, tidak ada orang lain yang dapat dipersalahkan. Because all the blames belong to ourselves.

*Aku sekarang masih punya waktu. Kamu juga. Sebenarnya waktu ini ingin aku gunakan untukmu, tapi kamu lebih memilih untuk membeli kesendirian dengan waktumu.

Ya sudahlah. But do remember that we are all mortal.

- terinspirasi oleh film “In Time”. Go watch it.


undefined

#foreverloner :’)

The Loner from fla on Vimeo.



Tuesday, January 03, 2012

Abdul and The Coffee Theory-Aku suka Caramu



GG. ♥

saat bahagia

akhir-akhir ini merasa banget seperti dalam lagu ini. :)

saat bahagiaku duduk berdua denganmu
hanyalah bersamamu hmmm
mungkin aku terlanjur
tak sanggup jauh dari dirimu
ku ingin engkau selalu

tuk jadi milikku
ku ingin engkau mampu
ku ingin engkau selalu bisa
temani diriku sampai akhir hayatmu
meskipun itu hanya terucap
dari mulutmu oooh dari dirimu
yang terlanjur mampu bahagiakan aku
hingga ujung waktu selalu

seribu jalan pun ku nanti
bila berdua dengan dirimu melangkah bersamamu
ku yakin tak ada satu pun
yang mampu merubah rasaku untukmu
ku ingin engkau selalu

tuk jadi milikku
ku ingin engkau mampu
ku ingin engkau selalu bisa
temani diriku sampai akhir hayatmu
meskipun itu hanya terucap
dari mulutmu oooh dari dirimu
yang terlanjur mampu bahagiakan aku
hingga ujung waktu selalu

mungkin aku terlanjur
tak sanggup jauh dari dirimu
ku ingin engkau selalu

jadikan aku
ku ingin engkau mampu
ku ingin engkau selalu bisa
temani diriku sampai akhir hayatmu
meskipun itu hanya terucap
dari mulutmu oooh dari dirimu
yang terlanjur mampu bahagiakan aku
hingga ujung waktu selalu


Ungu feat. Andien Saat Bahagia