Tuesday, January 10, 2012

Ticktockman

I just wanna wake up with more time on my hand than hours in the day.
- In Time

Seandainya waktu bisa dibeli dan mata uang yang dipergunakan sebagai alat tukar adalah waktu, sebuas dan seserakah apakah manusia jadinya? Atau malah kita jadi semakin bijaksana?

Jadi umurmu adalah nilai tukarmu:

Semakin kamu boros, semakin pendek usiamu.
Semakin mau bersusah payah, semakin banyak tabunganmu.
Semakin kamu jatuh cinta, semakin lama kamu akan memberikan waktumu untuk orang yang kamu cintai.



Lalu ketika waktumu habis, kamu akan merampok waktu orang lain untuk memperpanjang umurmu, jika tidak ada yang mau meminjamkan waktunya untukmu. Dan orang yang kaya waktu akan diambil waktunya oleh orang yang miskin waktu.

Terdengar absurd, memang. Tapi itulah kenyataannya. Waktu terus berjalan, sementara mungkin kita masih saja menunggu di tempat tanpa bergeser sesenti pun. Dan ketika kita kehabisan waktu, tidak ada orang lain yang dapat dipersalahkan. Because all the blames belong to ourselves.

*Aku sekarang masih punya waktu. Kamu juga. Sebenarnya waktu ini ingin aku gunakan untukmu, tapi kamu lebih memilih untuk membeli kesendirian dengan waktumu.

Ya sudahlah. But do remember that we are all mortal.

- terinspirasi oleh film “In Time”. Go watch it.


undefined

No comments:

Post a Comment