Tuesday, February 05, 2013

surat cinta cina

teruntuk kekasihku,

selamat tanggal 5 yang ke empat belas, sayang!
kalimat inilah yang kita ucapkan bersama tepat pukul 00.00 setelah sebelumnya kita melakukan countdown untuk menyambut datangnya satu hari teristimewa dalam setiap bulan. kita hanya bicara melalui telepon, memang. kali ini situasi tidak memungkinkan untuk kita bertatap muka, saling mengucap syukur dan mencurahkan perasaan sayang. ah, tapi tanggal 5 di bulan ini pun menyenangkan. kita memang jarang sekali bertukar kabar melalui telepon. bahagia rasanya mendengar suaramu melalui sinyal yang tak terlihat. gurauanmu, tertawamu.. rasanya dekat sekali walau sebenarnya kita terpisah jarak ribuan kilometer jauhnya. suaramu lucu di telepon, katamu. dan aku tersipu. kamu mudah sekali membuatku tersipu. kenapa? padahal sudah empat belas bulan lamanya kita bersama. selama waktu itu aku tetap saja tersipu saat kau puji, selalu gembira saat kau cemburui, dan terakadang cemberut saat aku merasa kau sedang tak perhatikan aku. hihi. aku suka saat kamu marah waktu aku bilang kamu bawel. bukan bawel sayang, aku hanya peduli. begitu selalu sanggahanmu.

ah, awalnya kan aku hanya ingin memberikan ucapan selamat padamu, ternyata malah menulis sepanjang ini. hmm.. kalo sudah begini kenapa tidak sekalian tulis surat cinta saja? :) kamu tahu sayang? teman-teman bloggerku rajin sekali menulis surat cinta setiap hari selama sebulan. melalui hashtag #30HariMenulisSuratCinta. aku sebenarny ingin ikut juga, tapi coba bayangkan aku harus menulis 30 surat cinta, sedangkan yang terbayang di otakku ketika aku akan menulis untaian kata-kata pada surat cinta ya cuma kamu saja. akan jadi pemborosan besar-besaran kalau aku menulis 30 surat hanya ditujukan pada satu orang. jadi mari kita buat satu saja :)


sayang, sebetulnya aku penasaran, apa yang ada di pikiranmu ketika pertama kali memutuskan untuk menyapaku lewat facebook? kalau saja kamu tahu, aku selalu menahan senyum setiap kali melihat nama kamu yang muncul di notification. seakaligus berjuang menahan diri, untuk tidak berharap terlalu banyak hanya karena kamu mulai sering muncul menyapaku walau hanya di dunia maya. dan aku masih harus tetap menahan diri ketika hari itu, 29 November 2011, untuk pertama kalinya kita berbicara nyata. aku merasa dadaku bergetar ketika kamu mulai menghujaniku dengan berbagai pertanyaan, seolah-olah kehidupan pribadiku teramat penting untuk kau tahu. awalnya aku canggung, tak berani bicara banyak. juga tak berani banyak mengajukan pertanyaan. aku takut kamu jadi takut dan justru risih denganku, tapi lama kelamaan entah kenapa mendengar tawamu yang renyah aku, tanpa sadar, langsung masuk ke dalam pembicaraan dengan lebih hangat. aku senang melihat ekspresi senangmu saat berbicara denganku. benar kamu senang kan, sayang? sudah lama sekali aku tidak merasa sesenang itu berbicara dengan laki-laki. tidurku nyenyak, hariku ceria, semua karena senyum yang kamu hidangkan setiap kali kita bertemu muka. pesan-pesan singkat yang menandakan perhatianmu seolah-olah telah menjadi heroin pribadiku.


dan masih ingat ketika kamu menanyakan soal Black Romantic padaku malam itu? tentu saja aku tahu, tapi aku tidak pernah mengira bahwa beberapa menit kemudian cafe kecil itu akan menjadi tempat bersejarah yang paling aku ingat seumur hidupku. dengan kata-kata yang tersusun rapi, serta suara yang sedikit bergetar kamu memintaku untuk menjadi pacarmu. aku, yang kau minta. bukan orang lain. aku terperangah, tidak mengira kau mengatakannya secepat itu. baru genap satu minggu ketika kita pertama kali mengobrol di kampus. baru seminggu kita rutin bertukar kabar, saling memberi perhatian kecil. aku masih tidak percaya kamu suka aku. terlebih lagi ketika kau bilang sudah mengamatiku sejak jauh-jauh hari. jangan lantas berpikir aku tidak pernah mengamatimu. dalam diamku, aku selalu mengamatimu. mengagumi penampilan fisikmu ya tampan dan tak terjangkau. tak terjangkau... ya, itulah yang selalu ada di pikiranku ketika memandangmu. aku melarang diriku untuk menyukaimu hanya karena tidak ingin si hati merasa sakit. tapi kini, laki-laki yang menurutku tak terjangkau, duduk sambil tersenyum manis di hadapanku. dan ia tak hanya sekedar menyukaiku. tapi juga menyayangiku dan menginginkanku untuk menjadi kekasihnya. terima kasih Tuhan.. aku bahagia :)


tak terasa kini sudah berselang empat belas bulan sejak saat itu hingga sekarang aku menulis surat penuh cinta ini sambil tersenyum membayangkan ekspresimu ketika membacanya.aku tak pandai mengucap kata-kata romantis, kamu tahu betul itu. bahkan seringkali kamu mengemis-ngemis hanya untuk sekedar mendengar ucapan 'aku sayang kamu' dariku. hihi. aku kejam ya? tapi melalui surat ini aku betul-betul ingin kamu tahu, betapa aku sayang kamu lebih dari apapun di dunia ini. kamu membuat aku merasa menyia-nyiakan waktuku saat bersama dengan orang-orang yang datang ke hidupku sebelum aku bertemu kamu. tapi kini hidupku sudah lebih bahagia, bersama kamu, dan orang-orang di sekitar kita. terimakasih atas kesabaranmu selama ini. atas curahan perhatianmu. atas luapan kasih sayangmu. semuanya terlalu indah untuk dilupakan. aku menyayangimu.. lebih dari itu. aku mencintaimu...


terima kasih telah bersedia menjadi sosok yang Tuhan kirimkan untukku. :)



dari perempuan yang tidak akan pernah menjadi tua dalam pelukanmu.



photo from here

 ♥QC

No comments:

Post a Comment