Wednesday, July 06, 2011

I can be whatever I want it to be..

have you ever feel like, pengen menjadi sesuatu, yang dianggap tdk mungkin bisa tercapai? mengingat segala keterbatasan yang dimiliki, kadang kita berpikir bahwa itu mustahil terjadi. padahal..... manusia memang terbatas, tapi Tuhan tidak terbatas. saya pernah, bahkan sering mengalami tekanan-tekanan skeptis sperti itu. membuat saya menjadi takut bermimpi, padahal sebelumnya satu-satunya profesi yang bisa saya lakukan selama ini hanyalah menjadi seorang pemimpi. hanya mimpi, tapi adanya pergerakan.

kalau boleh saya bicara, Tuhan (saya menyebut-Nya Tuhan agar menjadi lebih universal) telah dengan indahnya menciptakan bumi, semesta, beserta kehidupan-kehidupan makhluknya dengan sangat sempurna, tanpa cacat. tapi Tuhan tidak menginginkan kita hidup sesuai jalur atau bisa dikatakan 'by design' tanpa adanya usaha dan ikhtiar yang berarti untuk mencari jalan yang sebenar-benarnya menuju kepada-Nya. Tuhn menginginkan kita untuk 'bergerak'. sudah menjadi kodrat manusia untuk bergerak... mencari... berpikir... berusaha...

mungkin itu terdengar teoritis, tapi orang-orang sukses diluaran sana sesungguhnya mempunyai latar belakang 'mimpi' yang luar biasa pula sebagai patokan mereka untuk menjadi sesukses sekarang. saya juga begitu, walau hanya contoh kecil tapi cukup membuat saya meyakini bahwa mimpi yang sangat tinggi maka akan menampilkan realita yang sangat tinggi pula.

begini contoh kecilnya.......

dulu saya bukan siapa-siapa. (sekarang juga belum jadi siapa-siapa sih, belum jadi presiden, belum jadi pengusaha sukses, tapi nanti pasti, Amin) saya hanya sekedar Qisthie Cinintya, pelajar yang terlampau terlalu biasa-biasa saja. tidak terlalu kaya raya, tidak terlalu pintar, tidak aktif, tidak cantik, dan bahkan cenderung menutup diri terhadap pergaulan. entah sejak kapan saya memutuskan untuk membatasi pergaulan saya di sekolah maupun di lingkungan rumah, yang jelas di tahun pertama saya masuk ke sekolah menengah pertama (SMP) saya sukses menjadi siswi yang sama sekali tidak terkenal!

punya teman dekat beberapa saja di kelas sudah merupakan cukup buat saya, apalagi saya menjadi takut berteman dengan anak lelaki karena beberapa dari mereka cukup sering menjadikan saya menjadi bahan ledekan mereka. saya memang tidak cantik... bahkan tidak cukup cantik untuk seorang gadis kutubuku berkacamata bulat tebal. ibu-ibu memang terkadang tidak paham betapa gadis yang sudah mulai beranjak remaja itu tidak akan cocok lagi dengan kacamata bulat yang (tidak) lucu. mungkin saat itu saya merasakan hal apa yang kita sebut dengan minder. sejak itulah saya menjadi gadis kuper, dengan sedikit teman, nilai akademik yang lumayan, apatis tingkat lanjut, yang bahkan untuk sekedar menjadi anggota pengurus kelas saja saya jarang sekali terpilih.

bisa dibayangkan, disaat teman-teman saya sewaktu SMP (yang populer, yang menarik, yang cantik tapi bodoh) mulai punya geng, bersikap selayaknya preman, punya pacar di sekolah-dan di luar sekolah, hamil diluar nikah -__- .... saya cuma kenal buku pelajaran, komik, lagu-lagu Barat (baru dikenalkan seorang teman ^.^), PS, dan hal hal semacamnya. oh my, I'm a total nerd at that time. weird, tapi menyenangkan. hidup serasa tanpa beban, tapi sulit untuk maju. jadilah saya seorang siswi apatis baik itu di lingkungan kelas, sekolah, maupun pertemanan (yak, apalagi percintaan. huacim)

sekarang masuk ke masa-masa paling indah, masa-masa di sekolah (menengah atas). karena masa remaja diawali dengan awal yang buruk, maka sisa masa remaja ini juga gak beda-beda jauh. tapi. memang terjadi perubahan yang cukup signifikan. kayak misalnya, I'm no longer known as a totally nerdy girl with round glasses. kacamataku ganti, dan bahkan di tahun kedua saya mulai memakai softlens supaya ndak repot sama kacamata (ini aku atau saya sih, galau). saya mulai terlihat sedikit lebih menarik (dari sebelumnya) dan bahkan mulai sedikit populer di kalangan teman-teman dan guru-guru. teman dari luar kelas sudah mulai banyak, dan bahkan saya juga mengalami masa-masa bodoh berpacaran dengan teman sekelas (adeuuuuuh...) berkali-kali, dan dalam kelas yang sama pula. aaaaah skip this, sampai sekarang saya selalu malu kalau mengingat percintaan masa SMA saya yang konyol, yang mirip monyet (cinta monyet), dan malu-maluin. wlaupun ada beberapa dari mereka yang sampai sekarang saya sesali kepergiannya. haduuuuh, kalo kalian bakal jadi 'orang' dan masuk Univ bagus mbokya bilang dari dulu.... biar ndak usah putus lah aku -________-

well, tapi keapatisan saya juga masih sama. karena gak suka sama golongan-golongan orang yang ada di organisasi waktu SMA saya memilih untuk gak ikut-ikut dan jadi golongan pengkritik saja kalo hasil kerja mereka gak sesuai sama yang diharapkan. yah begitulah saya. saya cukup kenal dengan beberapa kakak kelas tapi saya jarang dikenali adik adik kelas saya (duh, kasihaaaaaan). soalnya saya malas bersosialisasi, berbasa-basi, bersayang-sayang ria padahal gak sayang... beberapa orang memang mudah dekat dengan orang baru apalagi yang 'di bawah' mereka. tapi saya dari jaman dulu memang lebih suka mengobrol dengan orang yang 'lebih' dari saya. lebih usianya, lebih dewasanya, lebih ilmunya. membuat saya termotivasi dan semangat untuk bisa 'lebih' dari mereka. adik-adik kelas yang saya kenal memang cuma beberapa saja ya, tapi gak masalah sih buat saya waktu itu.

tibalah waktu masuk kuliah. entah kenapa saya merasa sangat excited dengan lingkungan yang terbilang sangat baru dan berbeda ini. karena saya memang satu-satunya yang masuk ke tempat kuliah saya ini, saya jadi merasa mempunyai kesempatan untuk memulai segalanya dari awal lagi. masa remaja saya yang membosankan sudah saatnya diakhiri dan masa pergerakan menuju kedewasaan sudah waktunya untuk dimulai. kalau bukan sekarang, kapan lagi?

dulu, saya yang selalu malu ketika mendapat kesempatan untuk bicara di depan kelas sekarang sudah berani untuk berdebat, mengeluarkan argumen dan mempertahankannya. dulu, saya yang sulit beradaptasi dan berkenalan dengan orang baru, sekarang saya sampai heran sendiri betapa mudahnya saya bersosialisasi dan bergaul dengan mereka yang segolongan ataupun berbeda golongan dengan saya. dulu saya yang selalu berusaha sekuat mungkin untuk 'tidak terlihat' malah dengan mudahnya dilihat oleh orang. walaupun wajah, warna kulit, dan bentuk badan saya tidak banyak mengalami perubahan dari jaman dulu, tapi sekarang orang-orang sudah bisa memandang saya sebagai seorang yang menarik (adududududuh...) terlepas dari segala hal yang berbentuk physical, saya jauh menghargai orang-orang yang menilai orang lain berdasarkan apa yang terkandung di dalam ruhnya, jiwanya, dan bukan hanya karena bentuk fisik dan raut muka yang mengagumkan.

sekarang saya sudah 'terlihat'. saya tetap saya. tetap Qisthie Cinintya yang dulu, yang memakai kacamata bulat tebal dan sangat kurus seperti sapu lidi. bedanya saya yang sekarang sudah lebih mempunyai 'jiwa'. berkat apa yang kita sebut di awal tadi sebagai mimpi. saya selalu bermimpi agar bisa menjadi salah satu dari mereka yang terkenal tapi tidak saya kenal sewaktu sekolah dulu. saya ingin menjadi seseorang yang bisa diandalkan orang lain. dipercaya, dan diharapkan kehadirannya dalam suatu acara. sebuah mimpi yang sederhana tapi berkat keyakinan dan usaha yang keras, mimpi itu terwujud juga.

saya telah menjadi seorang 'Qisthie' yang lebih baik.

mungkin belum menjadi Qisthie yang terbaik, tapi sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya dan akan selalu bergerak ke arah yang lebih baik lagi.

bergerak. manusia akan terus bergerak.

kalaupun masalalu kita itu indah, beranikan diri untuk bergerak dari sana. karena masa lalu hanyalah tempat persinggahan, bukan tempat tinggal.

kita bisa menjadi APAPUN yang kita inginkan.

aku bisa, kau pun bisa.

percaya.



7:40 PM 7/4/2011


Image and video hosting by  TinyPic

No comments:

Post a Comment