Thursday, August 04, 2011

Ramadhan

bismillahirrahmanirrahiiiim...

Alhamdulillah udah masuk bulan Ramadhan, bulan yang selalu kita rindukan. gimana pengalaman pertama-pertama nya tadi malam? Tarawih pertama, Sahur pertama, dan puasa hari pertama. yang pertama pastinya luar biasa. akan sayang sekali kalau kita terpaksa nggak ikutan tarawih pertama, apalagi gak kebangun sahur di hari pertama, yang bakalan bikin puasa pertama nya bolong. sayang banget.... pasti mau nggak mau berpengaruh deh sama hari-hari puasa selanjutnya. istilahnya kalau awalannya aja udah males, gimana besok-besoknya? hmm... naudzubillah, semoga kita semua selalu diberi limpahan semangat dan keikhlasan dalam menjalani bulan Ramadhan tahun ini.

ngomong-ngomong Ramadhan ini adalah Ramadhan pertama yang saya lewati setelah berkeputusan untuk menutup aurat saya (baca: berjilbab). besar harapan saya dalam Ramadhan kali ini berbeda dari Ramadhan-Ramadhan sebelumnya, yang sudah pasti, lebih baik.

kalau dulu, saya paling malas tarawih. sumpah mau percaya atau tidak, pernah satu bulan puasa beberapa tahun yang lalu waktu saya masih sekolah saya nggak pernah satukalipun hadir di masjid untuk tarawih! luar biasa. alasannya macam-macam, dari mulai capek, gak ada teman, malu, penuh, ngantuk, dan bahkan saya lebih memilih untuk menonton acara TV yang tidak karuan di rumah. menyedihkan.

terus dulu juga saya paling nggak suka kalau di sekolah ada acara pesantren kilat-pesantren kilat-an. alasannya satu dan tegas. PANAS. yah mengingat suhu kota Cirebon di siang hari bolong panasnya kayak lagi manggang ayam di oven, ditambah busana muslim yang (Astaghfirullah) waktu itu saya bilang, bikin gerah, dan satu ruangan kelas yang dipakai buat pesantren kilat diisi 100 orangan siswi muslim bikin kita gak bisa bernapas dengan nyaman di ruangan sekecil itu. huhh-hahh-huhh-hahh. maka dari itu saya sangat membenci saat-saat dimana pesantren kilat itu diadakan. kalau bukan karena 1 hal menyebalkan yang harus diisi setiap hari sepanjang bulan Ramadhan yang bernama BUKU AMALYAH RAMADHAN, saya gak bakal mau susah-susah masuk ke ruangan kecil pengap dengan ratusan siswi yang mengobrol, main hp, baca komik, bergunjing, dan hal-hal yg sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama. useless kan? mending pulang ke rumah, dan tidur. kan tidurnya orang puasa juga ibadah :)

belum lagi masalah kemalasan pesantren kilat, saya juga mengalami masa-masa 'membolos puasa' waktu jaman sekolah dulu. hmm, diajak seorang teman, kita berdua dehidrasi sampai hampir mati gara-gara kepanasan pulang pesantren kilat. memang sungguh hawanya waktu itu mendukung sekali buat minum segelas teh botol dingin. jadilah kami,... saya dan teman saya berinisial DNS pergi ke foodcourt mall terdekat! dan memesan nasigoreng dan es lemon tea. Astaghfirullaaaaaah... habis perut kenyang dan kembali segar bugar, saya langsung mengutuk-ngutuk diri saya kenapa bisa semudah itu tergoda rayuan es batu? karena merasa bersalah dan takut dimarahi ibu, saya pun memucat-mucatkan bibir sendri dan memasang raut muka lesu, juga memaraukan suara supaya orang rumah tidak ada yang tahu kalau sebenarnya saya sudah batal puasa.

dan saya telah memainkan peran saya dengan baik, orang rumah tidak ada yang tahu.

tapi saya lupa satu hal.

Allah Maha Tahu.


saat itu mungkin saya tidak menyadari betapa buruknya tindakan saya itu, dan betapa berdosanya saya. 1. karena batal puasa, 2. karena membohongi orang-orang dengan cara berpura-pura puasa. Subhanallah demi apapun juga saya merasa sangat malu, dan menyesal. saya berjanji tidak akan mengulang perbuatan buruk seperti ini lagi.

dan ada satu lagi. ini saya sebut sebagai 'peristiwa bolos puasa terkonyol sepanjang masa'. kejadiannya adalah Ramadhan 3 tahun lalu. kalau ada yang membaca postingan saya di tahun 2008 pasti tahu cerita ini. dalam hal ini, salahkan mantan pacar saya yang berinisial AAB. sungguh salahkan dia! kami bertengkar, kemudian putus. si AAB ini bicara terus tanpa mau mendengarkan. dia membawa seribu satu alasan untuk putus dengan saya dan saya hanya bisa menangis sesenggukan minta dikasihani. tapi rupanya dia tidak kasihan. seharusnya saya tidak terkejut hal seperti ini akan terjadi, karena sebenarnya semenjak bulan puasa dimulai saya sudah tidak ada hubungan lagi dengannya. kita break, istilahnya. tapi belum putus. nahloh bingung kan? pokoknya hubungan kami ternyata bukannya membaik semenjak acara 'break' ini justru bertambah parah. jadilah di hari itu kami putus dengan (tidak) baik-baik dan peran kami pada adegan itu sangat jelas. dia pihak jahat, dan saya pihak yang teraniaya.

puncaknya dia pergi, begitu saja setelah berkicau A-Z meninggalkan saya yang menangis seperti orang tolol di depan sekolah. dan tukang es teh botol yang biasa berjualan di depan sekolah itu terus memperhatikan kami dari tadi. ia kini menatap saya lekat-lekat seolah ingin berkata 'eneng batal loh puasanya! itu airmata sama ingus sudah sampe masuk ke mulut gitu. mending eneng beli teh botol saya aja! udah kepalang batal ini toh?' sialan itu mamang es teh botol. iya, saya juga ga ngerti kenapa di bulan puasa kayak gini dia kekeuh aja jualan es teh botol di depan sekolah. menyerah pada keadaan saya pun menghampiri mamang es teh botol itu dan membeli barang dagangannya. mungkin mamang itu sengaja tercipta untuk saya agar bisa mensupport kesedihan dan menjadi saksi kebatalan puasa saya. hari itu puasa saya resmi batal. gara-gara hal yang sungguh sangat tidak penting, putus cinta.

seiring bertambahnya usia, saya semakin menyadari kebodohan dan ketololan yang saya buat semasa muda dulu yang berkaitan dengan agama. saya merasa sangat menyesal, dan malu. malu sama Allah. saya suka merasa bangga pada diri sendiri ketika berhasil membohongi orang sekitar saya dengan akting meyakinkan yang saya mainkan. tapi Allah Maha Tahu, Allah tidak mungkin bisa dibohongi. sekarang barulah saya merasa tolol. saya gak mau coba-coba lagi bertindak bodoh dengan mengelabui orang sekitar dengan anggapan akan bisa mengelabui Allah juga.

saya memang belum sangat baik. prilaku dan tindakan saya juga masih banyak kecacatan. kadang-kadang pikiran saya juga bisa sangat keji. tapi sekarang saya rasa saya sudah mendapat apa yang kita sebut sebagai hidayah. terbukti dengan kesadaran saya untuk menutup aurat, belajar untuk lebih jujur, menjaga sikap sebagai seorang muslimah yang baik, dan berusaha lebih dekat lagi dengan agama saya, Tuhan saya yang satu, Rasulullah SAW yang paling mulia, dan keinginan mendasar untuk mencapai kebahagiaan dunia-akhirat. InsyaAllah.

jadi, siapkah kita untuk menjadi diri kita yang lebih baik di bulan suci ini?
siap, dan tentu harus sangat siap.

10:52 01/08/2011

Image and video hosting by   TinyPic

No comments:

Post a Comment