Tuesday, April 28, 2009

Hilang

Ini bukan pertama kalinya saya mengalami yang namanya kehilangan. Mulai dari stengah tahun lalu, satu per satu orang2 yang saya sayangi pergi meninggalkan saya. Dengan alasan apapun.


Dimulai dari papa mama. Kepergian yang begitu mendadak, hampir membuat saya begitu depresi saat kehilangan mereka. Tiba-tiba dan tanpa kompromi. Dua-duanya.


Kemudian seorang teman dekat pergi meninggalkan saya dalam keterpurukan yang teramat sangat tanpa alasan yang jelas. Untuk selamanya. Terima kasih banyak.


Juga seorang teman lagi. Menjadikan sebuah hubungan yang aneh di antara kami.


Kemudian kehilangan seorang nenek yang menjaga dan merawat saya dengan penuh kasih selama orangtua saya tidak ada. Kematian yang begitu tiba-tiba. Tak terduga dan menyakitkan. Itulah kematian. Segalanya berubah untuk yang kedua kalinya dalam hidup saya.


Adik saya. Pindah kota pindah sekolah, karena sepeninggal nenek disini tidak akan ada yang cukup baik merawatnya. Membuat saya seolah-olah merasa semakin sendirian. Tapi mungkin itu lebih baik.


Kesendirian itu ditambah oleh perasaan 'benar-benar sendiri' dalam rumah besar nenek yang saya tinggali. Rumah besar dengan sedikit sekali orang. Dan tidak pernah ada di rumah. Membuat kesendirian saya di dunia terasa begitu hidup dan menyakitkan.


Lalu sebuah masalah kecil menjadi besar muncul dan sukses membuat saya kehilangan beberapa orang kawan. Menyakitkan. Seakan-akan seluruh dunia memusuhi saya.


Setelah ini kemudian apa lagi? Apa dan siapa lagi yang akan pergi meninggalkan saya? Suatu saat saya menemukan suatu cahaya harapan yang menyenangkan. Namun saya merasa sangat takut cahaya itu akan meredup kemudian menghilang, jauh meninggalkan saya lagi. Entah apakah ini sebuah kutukan atau semacamnya tapi saya tidak pernah mengutuk atau menyesali nasib saya. Karna pasti sudah ada jalan yang Allah sediakan untuk saya suatu hari nanti. Untuk kehidupan yang lebih baik. Bersama orang-orang baik. Dan hidup berbahagia selama-lamanya.

No comments:

Post a Comment